Misalnya, sebuah network dengan IP : 200.10.10.96 akan dibagi menjadi beberapa jaringan yaitu Router A(RA) dan Router B(RB). Dimana RA terdiri dari 50 host dan RB terdiri dari 25 host. Tentukan subnettingnya secara VLSM !!!
Untuk menghitung subnettingnya, kita mulai dari router yang mempunyai host paling banyak.
Subnet Mask
IP : 200.10.10.0/24
11111111. 11111111. 11111111. 00000000 /24
255.255.255.0 /24
RA = 50 <= 26 = 64
11111111. 11111111. 11111111.11000000 /26
255.255.255.192 /26
RB = 25 <= 25 = 32
11111111. 11111111. 11111111.11100000 /27
255.255.255.224 / 27
RAB = 4 <= 22 = 4
11111111. 11111111. 11111111.11111100 /30
255.255.255.252 / 30
Prefiks /24, /26, /27, /30 adalah jumlah seluruh binary 1 dalam subnet mask. Sedangkan 2n harus lebih besar atau sama dengan jumlah hostnya. Sedangkan subet mask berasal dari perhitungan binary 1 pada masing-masing oktet. Dimana 1 oktet nilai maksimalnya adalah 255 (27, 26, 25, 24 , 23, 22, 21, 20). Contoh : oktet terakhir adalah 11000000, maka jumlahnya adalah 27+ 26 = 128 + 64 = 192.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa :
Network pertama adalah 200.10.10.0, sedangkan network kedua diperoleh dari perhitungan network pertama ditambah dengan jumlah ip yang tersedia untuk network pertama (0 + 64 = 64). Sehingga network ketiga adalah 200.10.10.64. Demikian halnya dengan network ketiga, networknya adalah network pertama ditambah dengan jumlah ip yang tersedia untuk network kedua (64 + 32 = 96). Network ketiga adalah 200.10.10.96.
First IP untuk masing-masing network adalah network + 1 dan Last IP adalah Broadcast – 1. First IP s/d Last IP – 1 digunakan sebagai IP untuk PC host, sedangkan Last IP biasa digunakan sebagai IP Router. Dan Broadcast adalah Network berikutnya – 1.
Setelah melakukan perhitungan, kita dapat melakukan simulasi dengan menggunakan Cisco Paket Tracer. Untuk langkah-langkahnya klik di sini.
0 comments:
Post a Comment